Senin,8 Oktober 2007 Beberapa orang dari FMN CKL (Forum Masyarakat Peduli Nagari Canduang Koto Laweh) ke Batusampik menyusuri Jabua (anak sungai aliran gunung) lokasi proyek air bersih yang di rencanakan Pemda Agam.
Sutan Rumah Gadang dan Yotri St. Batuah memimpin perjalanan. Sedang kami (Nining, Wandi, Dafit, Anto) mengiringi dibelakang. Nining bertugas mencatat aliran banda sepanjang jalur transek. Sedangkan Dafit mengambil gambar dengan hendycam.
Perjalanan dimulai dari ampangan Batusampik tepat pukul 08.00 kemudian dilanjutkan ke hilir sampai ke ampangan Kubang, 5 ampangan kami lalui sudah hingga kemudian pukul 11.00 hujan turun dan kami putuskan keluar dan berteduh di surau Tabiang Jabua, kampuang XI, Labuang.
Kondisi ril air permukaan di Jabua tidak lebih dari 10 liter/detik pada hal ketika itu adalah musim hujan, terhitung 9 jam sebelum keberangkatan kami hujan turun deras sekali. Air itulah yang mengalir ke ampangan-ampangan ditambah dengan resapan sepanjang sungai ke 6 jorong di Canduang Koto Laweh, mulai dari Labuang, Bingkudu, Gantiang Koto Tuo, Lubuak Aur, Batu Balantai dan III Kampuang. Sekitar 5 hektar sawah di jorong Lubuak Aur masih kekurangan air, sehingga banyak lahan terlantar. Bisa kita bayangkan, sedang dimusim hujan masih kekurangan, apa lagi di musim panas, pastilah banyak kesulitan.
Pada kondisi ini pemerintah yang notabene tanpa musyawarah dengan masyarakat ingin mempipakan air Batusampik sedangkan sawah-sawah masih kekurangan. Ini dimusim hujan, apalagi dimusim panas, apa nanti proyeknya tidak rugi? Sia-siakan?, uang rakyat dihambur-hamburkan untuk proyek yang kurang berguna bagi masyarakat sendiri. (Fitrayadi)
0 Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda setelah membaca blog ini dengan bahasa yang sopan dan lugas.