RIWAYAT FITRAYADI 1


FITRAYADI -------------------------
Itu lah nama pemberian ayah-bunda untuk menyebut diriku, dimana nanti akan ada pula nama sambungan pemberian mamak seperti Pakieh, Malin, Kari, dan lain-
lain. Adik-adik biasa menyebut aku dengan pangilan DAFIT kependekan dari Uda & Fit. Kawan-kawan biasa menyebut saya dengan panggilan Depit, Pit dan kebanyakan memanggil dengan Pak Etek (gelar pemberian guru ketika mengaji di surau dulu).
Aku lahir pada malam petang Selasa tanggal 05 Agustus 1980 di rumah nek Beda seorang bidan kampung yang tinggal di jorong Guguak Mani Sumanik.

Ayah bernama Edrianus Sutan Bagindo dan ibu bernama Rismawa
rda. Ayah ber-suku Koto Piliang dan Ibu bersuku Piliang Sani. Beliau keduanya orang Sumanik.Aku adalah Anak sulung dari 8 bersaudara, 3 diantaranya perempuan. Saudara-saudariku itu adalah Elwafakri (lk), Srimah Romi (pr), Fuadi (lk), Ilham Ilahi (lk), Riana Fitri (pr), Muhammad Nazif (lk), dan Nur Sa'diyah (pr).Pendidikan :
Pada tahun 1985 mengikuti pendidikan TK Muhammadiyah di Sumanik, Batusangkar.
1987 masuk SD, diterima di SD Komplek No. 01 sekarang 07 Sumanik.
Disamp
ing sekolah pagi, juga mendaftar sebagai murid MIS (Madrasah Ibtidaiyah Swasta) Muhammadiyah dengan lama pendidikan 3 tahun dan waktu belajar sore hari.
Malam hari mengikuti halaqah Qur'an di Surau Longgoa Bawah bersama Datuak Sari Paduko (alm) Etek Neni, Udo Ihsan, Uda Chun, Datuak As, Uda In Kopiang, Udo Yunus, Uda Epa, Uda Deni dan Udo Nuan. Mereka semuanya adalah guru-guru yang telah mengajari saya al-Qur'an dan berhasil menamatkan pelajaran surau selama 3 tahun.
Tahun 1993 mendaftar di MTsN Sumanik dan berhasil menamatkan pelajaran pada tahun 1996. Pada malam hari sekali 1 kali minggu aktif mengikuti halaqah Tafsir Qur'an, Tauhid, dan Tasauf di Koto tuo Pasie Lawie Sungai Tarab, Batusangkar dibawah bimbingan Abuya Qomarudin Khatib Katik Mangkuto guru saya di MTsN Sumaniak, sekarang beliau Pimpinan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Syekh Ramli Bakar Gurun Sungai Tarab.
Atas saran dan bantuan dari
Abuya Qomarudin Khatib Katik Mangkuto itu saya melanjutkan pendidikan ke MTI (Madrasah Tarbiyah Islamiyah) Canduang, Bukittingi. Yaitu sekolah Agama hasil pengembangan pendidikan surau yang tergolong pesantren dalam database Departemen Agama RI. Di terima di MTI-C pada kelas 2 (setingkat dengan kelas 1 MTs). Pada tahun 2002 berhasil menamatkan pelajaran pada kelas VII ( setingkat 3 Aliyah) jurusan PK (Pendidikan Keagamaan).
Diluar pondok aktif belajar dan mengkoordinir kegiatan belajar adat dan alua pasambahan Koto Tuo, Canduang.
Kemudian kuliah di Ma'had Aliy MTI Candung selama 2 Tahun. disamping itu ikut berpartisipasi sebagai pengajar honorer di almamater.
Tahun 2003 mendaftar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ) Ahlussunnah Bukittinggi, jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam). September 2006 diangkat sebagai guru tetap di MTI Candua
ng.
Sejak tahun 2005 di kader sebagai tenaga pengajar dibidang Komputer, Internet, Disain Grafis dan Percetakan di Labor Since and Teknologi Equiti Program (STEP 2) Pemberian Islamic Development Bank yang berkantor di Riahd Arab Saudi melalui jalur Depag RI.
Pada Bulan Juli 2008 Ikut berpartisipasi mendirikanLembaga Pendidikan Islam Indonesia Pondok Pesantren Serambi Madinah Kota Solok bersama Buya Tunku Tumamat dan Ustazd Busra .

Pada tanggal 7 Juli 2008 menundurkan diri mengajar di MTI Canduang Bukittingi. Pada tanggal 25 Agustus 2008 mendaftar menjadi peserta didik takhassus tahfiz di Pondok Pesantren Ma'had tahfiz quran Syekh Ahmad Khatib di Balai Gurah, IV Angkek Agam, Sumatera barat.
Setelah 3 bulan belajar di Ma'had Tahfizd itu, minta izin keluar maskan (asrama) untuk menyelesaikan penulisan skripsi yang terbenkalai 3 semester. Mata kuliah memang sudah habis, tetapi ketika menyelesaikan skripsi, butuh dana banyak dan konsentrasi penuh.
Bulan November 2008 Numpang mengetik dengan Hendrisab (adik sepermainan sepergaulan sejak kecil, satu almamater). Dia kuliah di STAIN Syekh Djamil Djambek Bukittinggi dan tinggal di Surau Pertanian Bukittinggi.
Berhubung terkendala oleh dana, lalu menetap lagi di Canduang, yaitu di rumah yang saya sudah saya kontrak 2 tahun yang baru 1 tahun pakai, waktu itu ditempati oleh adik saya Ilham Ilahi dan kemenakan Fajar Satriatama yang belajar di MTI Canduang. Rumah itu terletak di samping Masjid Tarbiyah, depan MTI Canduang.
Di rumah itu saya mencari-cari kesempatan meminjam Laptop santri MTI yang tinggal di asrama untuk mengetik skripsi, sesekali menumpang mengetik di ruang belajar komputer MTI Canduang.
Karena keseringan mengetik di ruang itu, Santri-santri makin banyak datang ke ruangan untuk prakter belajar memanfaatkan komputer yang ada.
Melihat hal demikian, Saudara seperjuangan saya Bapak Adrian Syah sang guru komputer minta bantuan saya untuk tetap di ruangan itu untuk membantu santri MTI Canduang. Saya senang sekali, karena berharap punya kesempatan banyak untuk menyelesaikan tulisan.
Sesekali saya menerima orderan service komputer dari MTI Canduang, kenalan di Canduang, Bukittinggi, Baso dan Payakumbuh. Jasa Service Komputer itulah bekal saya hidup sehari-hari.
Beberapa hari berlalu Pengurus MTI Canduang dan seluruh guru-guru semakin banyak meminta bantuan saya. Bahkan Pimpinan Pondok minta saya menjadi maintananse komputer, kameramen dan pengupload berita ke internet.
Kesempatan ini saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendalami pelajaran komputer, disain grafis dan web. Sebenarnya secara kedinasan saya tidak ada hubungan dengan MTI Canduang, tetapi bila ada pekerjaan perbaikan, barulah saya di beri upah. Tetapi secara praktis, setiap hari saya semakin sibuk di MTI, saya sering diminta untuk mendampingi berbagai macam acara seperti wordshop, wisata dll mengoperasikan kamera, komputer dan infokus dll walaupun kadang-kadang pengurus MTI lupa memberi upah saya dan saya pun tidak mau meminta. Tetapi saya tetap senang dan suka membantu. Lambat-laun saya tidak bisa lagi konsentrasi menulis skiripsi. Kalau pun bisa konsentrasi hanya pada malam hari. Malam haripun tidak bisa menulis karena saya malu meminjam kunci ruangan belajar komputer.

------------

Waktu aku usia 1 sampai 4 tahun, kami tinggal bersma nenek dan kakek di Lurah. Di rumah itu ayah-ibuku membuka usaha kedai harian. Kemudian pindah ke pondok yang dibuat oleh ayah di sawah Bodoa Godang.
Sawah Bondoa Godang disitu sekolah saya pertama. Bukan Play Group tetapi hidup menyesuaikan diri bersinergi dengan alam. Adik saya Srimahromi lahir di pondok kecil ukuran 3x3 m itu atas bantuan nenek Bedah dukun beranak yang satu suku juga dengan kami.
Pada waktu saya umur 7 tahun kami pindah ke Simpang Longgoa, dibawah tiang listrik rumah kami. Kalau lurus kebawah disitu Longgoa Ateh, jikalau belok ke kanan disitu Longgoa Bawah.

Posting Komentar

1 Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda setelah membaca blog ini dengan bahasa yang sopan dan lugas.